English EN Indonesian ID

Analisis Situasi dan Koordinasi kegiatan INEY tahun 2025

 

 

Rejang Lebong, 12 J uni 2025 — Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong bersama lintas sektor terkait menggelar kegiatan koordinasi untuk mendukung pelaksanaan Program Intervensi Gizi Terintegrasi (INEY) yang berlangsung pada Kamis, 12 Juni 2025. Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 WIB ini berlangsung lancar dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Kepala Dinas Kesehatan beserta timnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), perwakilan Bappeda, Tim Penggerak PKK Kabupaten, serta tim dari Puskesmas Sambirejo dan Beringin Tiga. Total peserta yang hadir berjumlah 25 orang.

Rangkaian acara dibuka dengan sambutan Dinas Kesehatan yaitu Dhendi Bovianto, SKM dan tim INEY dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu yaitu Lela Hartini, S.ST, M.Kes. Ia menekankan pentingnya sinergi dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong. Selanjutnya, Jumiyati, SKM., M. Gizi menyampaikan sosialisasi petunjuk teknis pelaksanaan INEY tahun 2025, yang menjadi panduan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh moderator, Ayu Pravita Sari, M.Gizi, berlangsung aktif dan konstruktif. Peserta membahas perencanaan kegiatan dari bulan Juni hingga November 2025, yang nantinya akan menjadi dasar penyusunan jadwal tim untuk turun ke lapangan

Hasil koordinasi menunjukkan dukungan penuh dari berbagai pihak terhadap keberlangsungan program ini. Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas PMD menyampaikan komitmen mereka untuk mendukung kegiatan INEY, terutama melalui pemanfaatan Dana Desa guna membiayai berbagai intervensi terkait penurunan stunting. Ini menjadi langkah konkret yang menunjukkan perhatian pemerintah daerah terhadap isu gizi masyarakat.

Dukungan juga datang dari TP PKK Kabupaten Rejang Lebong, yang menyatakan kesiapannya untuk memberikan pelatihan kepada para kader mengenai pengolahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal. Pelatihan ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 16 dan 18 Juni 2025, dan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kader dalam memberikan edukasi gizi di masyarakat.

Dari sisi teknis, dua puskesmas utama yang menjadi mitra kegiatan yaitu Puskesmas Sambirejo dan Puskesmas Beringin Tiga telah memberikan data lokasi prioritas untuk pelaksanaan program. Puskesmas Sambirejo mengidentifikasi tiga posyandu dengan jumlah kasus bayi/balita dan ibu hamil terbanyak, yaitu Posyandu Suban Ayam 1, Suban Ayam 2, dan Posyandu Kampung Baru. Lokasi intervensi Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja putri juga telah ditentukan, yaitu di SMP 13, SMP 21, dan MTS.

Sementara itu, Puskesmas Beringin Tiga mengidentifikasi tiga titik prioritas intervensi, yakni Posyandu Cahaya Negeri, Posyandu Melati, dan Posyandu Cendana. Lokasi pelaksanaan TTD remaja di wilayah kerja puskesmas ini ditentukan di SMP 12 dan SMA 9.

Untuk mendukung efektivitas kegiatan, disepakati bahwa pendampingan kepada puskesmas akan dilakukan secara rutin setiap bulan, tepatnya pada minggu kedua dan keempat. Pendampingan ini akan dimulai dengan penyusunan prioritas masalah gizi, kemudian dilanjutkan dengan perencanaan kegiatan intervensi yang sistematis dan terukur.

Melalui kegiatan koordinasi ini, Kabupaten Rejang Lebong menunjukkan komitmennya dalam memperkuat implementasi program INEY secara menyeluruh. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan upaya penanggulangan stunting di wilayah ini dapat berjalan optimal dan memberikan dampak nyata bagi generasi masa depan.(DIO)

 

Previous LAPORAN MONEV PENGABMAS 2023

Leave Your Comment

Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepda Masyarakat © 2023. Poltekkes Kemenkes Bengkulu